Studi ungkap penderita ADHD yang lebih rentan berperilaku berisiko
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih rentan untuk berperilaku berisiko dibandingkan dengan individu yang tidak mengidap gangguan ini. ADHD merupakan gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan gejala hiperaktif, impulsif, dan sulit berkonsentrasi.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Indonesia ini melibatkan sejumlah partisipan penderita ADHD dan juga individu kontrol yang tidak mengidap gangguan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita ADHD cenderung lebih impulsif dan kurang mampu mengontrol perilaku mereka, sehingga rentan untuk melakukan tindakan berisiko.
Menurut dr. Ahmad, salah seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini, temuan ini memiliki implikasi penting dalam penanganan penderita ADHD. “Dengan mengetahui bahwa penderita ADHD lebih rentan untuk berperilaku berisiko, kita dapat memberikan pendekatan terapi yang lebih intensif dan spesifik untuk membantu mereka mengontrol impulsivitas dan mengurangi risiko perilaku berisiko,” ujarnya.
Selain itu, dr. Ahmad juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai gangguan ADHD. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ADHD, diharapkan stigma terhadap penderita gangguan ini dapat berkurang dan mereka dapat mendapatkan dukungan yang lebih baik dari lingkungan sekitarnya,” tambahnya.
Studi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang ADHD di Indonesia dan memberikan kontribusi dalam penanganan gangguan ini. Dengan adanya penelitian-penelitian seperti ini, diharapkan penderita ADHD dapat mendapatkan perhatian dan dukungan yang lebih baik dari masyarakat dan tenaga kesehatan.