Skip to content

Psikolog sebut hukuman fisik tidak relevan didik anak kecil masa kini

Written by

kopawdkp

Psikolog sebut hukuman fisik tidak relevan didik anak kecil masa kini

Hukuman fisik terhadap anak telah lama menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak orangtua yang percaya bahwa hukuman fisik adalah cara yang efektif untuk mendidik anak agar taat dan patuh. Namun, psikolog menegaskan bahwa hukuman fisik tidak relevan lagi untuk didik anak kecil masa kini.

Menurut para psikolog, hukuman fisik tidak hanya tidak efektif dalam mendidik anak, tetapi juga dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak. Hukuman fisik dapat membuat anak merasa takut dan cemas, serta dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak.

Selain itu, hukuman fisik juga tidak melatih anak untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik secara positif. Sebaliknya, hukuman fisik hanya mengajarkan anak bahwa kekerasan adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan masalah.

Para psikolog menekankan pentingnya menggantikan hukuman fisik dengan pendekatan yang lebih positif dan efektif dalam mendidik anak. Salah satu pendekatan yang disarankan adalah dengan memberikan konsekuensi yang sesuai dengan perilaku anak, seperti memberikan penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan dan membimbing anak untuk memperbaiki perilakunya.

Selain itu, orangtua juga perlu menjadi teladan yang baik bagi anak, dengan menunjukkan cara-cara yang positif dalam menyelesaikan konflik dan mengelola emosi. Dengan pendekatan yang lebih bijaksana dan peduli, diharapkan anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu mengendalikan emosinya.

Dengan demikian, hukuman fisik tidak relevan lagi dalam mendidik anak kecil masa kini. Orangtua perlu memahami bahwa pendekatan yang lebih positif dan peduli adalah kunci dalam membentuk karakter anak yang baik dan berdaya. Semoga dengan pendekatan yang lebih bijaksana, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional.

Previous article

Menikmati Soto Betawi Globe H. Oji, kuliner legendaris di Pasar Baru

Next article

Cara mengurangi makanan ultra proses