Pemerhati pendidikan sebut hukuman fisik bukan bagian dari KBM
Pemerhati pendidikan semakin keras mengkritik praktik hukuman fisik di sekolah, dengan menyatakan bahwa itu bukan bagian dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hukuman fisik, seperti memukul atau menghukum siswa dengan cara fisik lainnya, telah lama dianggap sebagai metode yang tidak efektif dan tidak manusiawi dalam mendidik anak-anak.
Menurut pemerhati pendidikan, hukuman fisik hanya akan merugikan siswa dan tidak akan membantu mereka untuk belajar dengan baik. Sebaliknya, metode pendidikan yang lebih positif dan mendukung, seperti memberikan dorongan positif, membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta memberikan bimbingan dan arahan yang tepat, akan lebih efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pemerhati pendidikan juga menekankan pentingnya melindungi hak-hak anak untuk belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Hukuman fisik tidak hanya melanggar hak-hak anak, tetapi juga dapat menyebabkan trauma dan merugikan perkembangan psikologis mereka.
Sebagai solusi, pemerhati pendidikan menyerukan kepada pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melarang praktik hukuman fisik di sekolah dan menggantinya dengan metode pendidikan yang lebih manusiawi dan efektif. Mereka juga menekankan pentingnya melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, dalam membangun budaya pendidikan yang positif dan mendukung bagi anak-anak.
Dengan demikian, kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Hukuman fisik bukanlah bagian dari KBM, dan kita semua harus bersatu untuk mengakhiri praktik tersebut dan menggantinya dengan metode pendidikan yang lebih manusiawi dan efektif.