Skip to content

Mengintip proses pembuatan Sate Bandeng legendaris di Serang

Written by

kopawdkp

Sate Bandeng merupakan salah satu makanan khas dari Serang, Banten yang terkenal akan kelezatannya. Proses pembuatan sate ini membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang tinggi, sehingga hanya beberapa tempat yang mampu membuat sate bandeng dengan cita rasa yang autentik.

Salah satu tempat yang terkenal dengan sate bandengnya adalah Warung Sate Bandeng Pak Kumis. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1980-an dan menjadi salah satu destinasi kuliner favorit bagi para penggemar sate bandeng. Proses pembuatan sate bandeng di warung ini pun turun-temurun dari generasi ke generasi.

Proses pembuatan sate bandeng dimulai dengan memilih bandeng berkualitas yang segar. Bandeng kemudian dibersihkan dan dipotong-potong menjadi bagian kecil. Daging bandeng kemudian direndam dalam bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, garam, dan merica selama beberapa jam agar bumbu meresap sempurna.

Setelah daging bandeng dikukus hingga matang, selanjutnya daging bandeng ditusuk dengan bambu dan dipanggang di atas bara api dengan teknik pemanggangan yang tepat agar sate matang merata dan tidak gosong. Proses pemanggangan ini membutuhkan keterampilan agar sate bandeng matang sempurna dan memiliki tekstur yang lembut.

Selama proses pemanggangan, sate bandeng diolesi dengan bumbu khusus yang terbuat dari campuran santan, bumbu rempah, dan jeruk nipis. Bumbu ini memberikan aroma yang khas dan membuat sate bandeng semakin lezat.

Setelah matang, sate bandeng disajikan dengan lontong, bawang goreng, dan sambal khas Banten. Setiap gigitan sate bandeng akan memberikan sensasi yang unik dan cita rasa yang menggugah selera.

Sate Bandeng Pak Kumis tidak hanya terkenal di kalangan lokal, namun juga telah mendapatkan pengakuan dari berbagai kalangan termasuk wisatawan mancanegara. Proses pembuatan sate bandeng yang dijaga dengan baik dan cita rasa yang autentik membuat sate bandeng ini menjadi kuliner legendaris yang patut dicoba bagi para pecinta kuliner.

Previous article

Tarif kost dekat UNJ dan Trisakti Jakarta

Next article

Gen Z dominasi penjualan produk kecantikan