Skip to content

Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Written by

kopawdkp

Demam kelinci atau rabbit fever adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menular dari hewan ke manusia, terutama melalui gigitan serangga seperti kutu dan caplak, serta melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi seperti kelinci, tupai, atau tikus.

Baru-baru ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat telah melonjak, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan peternak hewan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hingga bulan Mei 2021, sudah tercatat lebih dari 500 kasus demam kelinci di AS.

Gejala demam kelinci pada manusia dapat bervariasi, mulai dari demam tinggi, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi paru-paru, peradangan otak, atau gangguan jantung.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, ada beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:

1. Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terutama jika Anda tinggal di daerah yang sering dilaporkan kasus demam kelinci.
2. Gunakan perlindungan seperti sarung tangan dan masker saat berinteraksi dengan hewan peliharaan atau ketika berada di daerah yang dihuni oleh hewan liar.
3. Perhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah bermain dengan hewan atau melakukan kegiatan di luar ruangan.

Jika Anda mengalami gejala demam kelinci atau pernah terpapar dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Demam kelinci dapat diobati dengan antibiotik dan biasanya memiliki prognosis yang baik jika ditangani dengan cepat.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di AS, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Selalu ingat untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta hewan peliharaan agar terhindar dari penyakit yang berbahaya ini. Semoga informasi ini bermanfaat dan selalu waspada terhadap demam kelinci.

Previous article

Menpar: Penyambutan wisman bentuk kolaborasi bersama stakeholder

Next article

Potret Timur Tengah: Beirut diliputi suasana tenang jelang Tahun Baru