Skip to content

Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis

Written by

kopawdkp

Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Orang dengan ADHD seringkali memiliki kesulitan dalam memperhatikan sesuatu, impulsif, dan hiperaktif. Untuk mengatasi gejala ADHD, dokter biasanya meresepkan obat-obatan stimulan seperti metilfenidat atau amfetamin.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dosis tinggi obat ADHD dapat meningkatkan risiko psikosis pada pasien. Psikosis adalah gangguan mental serius yang membuat seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan. Gejala psikosis meliputi halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Psychiatry mengungkapkan bahwa pasien yang mengonsumsi dosis tinggi obat ADHD memiliki risiko tiga kali lipat mengalami psikosis dibandingkan dengan pasien yang mengonsumsi dosis rendah. Risiko ini terutama meningkat pada pasien yang mengonsumsi metilfenidat dalam dosis tinggi.

Para peneliti menyarankan agar dokter mempertimbangkan risiko psikosis ketika meresepkan obat ADHD kepada pasien, terutama pada pasien yang memiliki riwayat gangguan mental atau gangguan psikotik. Selain itu, pasien juga perlu dipantau secara ketat selama mengonsumsi obat ADHD, terutama jika dosisnya tinggi.

Meskipun obat ADHD dapat membantu mengatasi gejala gangguan ADHD, penting bagi pasien dan dokter untuk memperhatikan risiko psikosis yang mungkin terjadi akibat dosis tinggi obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami gejala psikosis setelah mengonsumsi obat ADHD dalam dosis tinggi. Keselamatan dan kesehatan pasien harus selalu menjadi prioritas utama dalam pengobatan gangguan mental.

Previous article

Rekomendasi 5 restoran Nusantara lezat di Jakarta

Next article

Shanghai Mooncake Festival, paduan budaya tersaji di Old Shanghai