Skip to content

Akupuntur dapat cegah risiko hipoglikemik yang jadi faktor diabetes

Written by

kopawdkp

Akupuntur merupakan salah satu metode pengobatan tradisional yang berasal dari China dan telah digunakan selama ribuan tahun. Metode ini dilakukan dengan menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh dengan menggunakan jarum tipis. Selama ini, akupuntur dikenal efektif untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Salah satu risiko yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat terjadi jika penderita diabetes mengonsumsi obat-obatan secara tidak teratur atau tidak seimbang.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa akupuntur dapat membantu mencegah risiko hipoglikemia pada penderita diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Universitas Peking menemukan bahwa akupuntur dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Selain itu, akupuntur juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur pada penderita diabetes. Kedua faktor ini juga dapat berkontribusi pada risiko hipoglikemia. Dengan demikian, akupuntur dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam mencegah komplikasi diabetes.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa akupuntur bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional untuk diabetes. Penderita diabetes tetap harus konsultasi dengan dokter dan menjalani pengobatan yang direkomendasikan. Namun, dengan tambahan terapi akupuntur, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes dan mencegah risiko hipoglikemia yang dapat membahayakan kesehatan.

Previous article

Modalitas komplementer bisa diterapkan saat seminggu fase akut stroke

Next article

Manfaat tanaman herbal untuk obat tambahan diabetes