Ahli gizi tepis mitos soal penderita diabetes tidak boleh makan nasi
Ahli gizi tepis mitos soal penderita diabetes tidak boleh makan nasi
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi banyak orang. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik. Salah satu mitos yang sering berkembang di masyarakat adalah bahwa penderita diabetes tidak boleh makan nasi.
Namun, mitos ini sebenarnya tidak benar. Ahli gizi menegaskan bahwa penderita diabetes sebenarnya boleh mengonsumsi nasi, asalkan dalam jumlah yang sesuai dan dikombinasikan dengan makanan lain yang sehat. Nasi sendiri merupakan sumber karbohidrat yang penting bagi tubuh, namun penderita diabetes perlu memperhatikan porsi dan jenis nasi yang dikonsumsi.
Penderita diabetes disarankan untuk memilih nasi yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, nasi coklat, atau nasi jagung. Indeks glikemik rendah artinya nasi tersebut tidak akan langsung meningkatkan kadar gula darah secara drastis setelah dikonsumsi. Selain itu, penderita diabetes juga disarankan untuk mengonsumsi nasi bersama dengan sayuran, protein, dan lemak sehat agar mengurangi risiko lonjakan gula darah.
Selain itu, penderita diabetes juga perlu memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya mereka mengonsumsi nasi dalam porsi yang tidak terlalu besar dan menghindari mengonsumsi nasi berlebihan. Penderita diabetes juga disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan lemak sehat.
Dengan mengikuti anjuran dari ahli gizi, penderita diabetes bisa tetap menikmati nasi sebagai bagian dari pola makan sehari-hari mereka. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Jadi, jangan percaya mitos yang mengatakan bahwa penderita diabetes tidak boleh makan nasi, karena dengan pola makan yang sehat dan seimbang, mereka tetap bisa menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil.