Skip to content

Pembuatan alat musik etnik hidupkan sebuah desa di Xinjiang China

Written by

kopawdkp

Pembuatan alat musik etnik telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di desa Tianshan di Xinjiang, China. Desa ini dikenal karena kaya akan warisan budaya dan seni musik tradisional yang dimiliki oleh penduduknya.

Alat musik etnik yang dibuat di desa ini tidak hanya menjadi alat untuk mengekspresikan kebudayaan dan tradisi, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi penduduk desa. Proses pembuatan alat musik ini melibatkan banyak orang dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Salah satu alat musik etnik yang paling terkenal dari desa Tianshan adalah dombra, yang merupakan alat musik senar tradisional yang sering dimainkan dalam pertunjukan musik etnik. Proses pembuatan dombra dimulai dari pemilihan kayu yang berkualitas tinggi, hingga tahap akhir seperti pengecatan dan penyelesaian.

Selain dombra, desa Tianshan juga dikenal dengan pembuatan alat musik tradisional lainnya seperti gitar dan drum tradisional. Proses pembuatan alat musik ini tidak hanya dilakukan oleh para ahli pembuat alat musik, tetapi juga melibatkan seluruh masyarakat desa yang turut serta dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka.

Dengan adanya pembuatan alat musik etnik ini, desa Tianshan berhasil menghidupkan kembali kebudayaan dan tradisi mereka yang hampir punah. Alat musik etnik bukan hanya menjadi alat untuk mengekspresikan kebudayaan, tetapi juga menjadi sumber penghidupan dan kebanggaan bagi penduduk desa.

Diharapkan dengan semakin berkembangnya industri alat musik etnik di desa Tianshan, masyarakat desa dapat terus melestarikan warisan budaya dan tradisi mereka, serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Semoga desa Tianshan dapat terus menjadi contoh bagi desa-desa lain di Xinjiang dan seluruh dunia dalam melestarikan warisan budaya dan tradisi melalui pembuatan alat musik etnik.

Previous article

Dokter: Buah utuh lebih baik daripada jus untuk penderita diabetes

Next article

Dokter: Gangguan kesehatan mental bisa memperburuk kondisi diabetes